Renungan Jual Ikan


seorang pedagang ikan memulai berjualan di pasar di pagi hari. Agar dapat menarik pembeli ia memasang papan pengumuman bertuliskan "HARI INI DI SINI DIJUAL IKAN SEGAR."

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. "Mengapa kau tuliskan kata HARI INI? Bukankah kau memang hari ini berjualan, bukan kemarin atau besok?"

Pedagang ikan itu berpikir dan menjawab, "Iya, kau benar." Kemudian ia menghapus tulisan "HARI INI" dan di papan tersebut tulisan berkurang menjadi "DI SINI JUAL IKAN SEGAR"

Beberapa saat kemudian datang pembeli kedua. Pembeli tersebut juga menanyakan tulisan di papan, "Mengapa kau tulis kata DI SINI ? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DI SINI , bukan DI SANA atau di tempat lain?"

"Benar juga!" pikir si pedagang ikan tersebut, lalu dihapusnya kata "DI SINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya.

"Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"

"Benar juga." pikir si pedagang ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN"


Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke empat yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan atau dibagikan?"

Benar juga pikir si penjual ikan,, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggallah tulisan "IKAN"
Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung kelima, yang juga menanyakan tulisannya :

"Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang sudah tau kalau ini ikan bukan daging atau sayur?"

"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu. Tinggallah pedagang ikan tersebut berjualan tanpa memasang papan tulisan. Alhasil di kemudian hari dia selalu ragu-ragu jika hendak mengumumkan promosi atau apapun.

Begitulah jika berusan dengan manusia, kita tidak bisa menyenangkan semua orang, biarpun menurut kita sudah terbaik.

Kita bisa melakukan yang menyenangkan Allah Ta'ala dengan mengikuti apa yang Allah Ta'ala firmankan.
Selama kita berbuat yang terbaik untuk Allah Ta'ala maka usaha yang kita lakukan tidak akan sia-sia.

Semoga kita bisa memperbaiki ibadah kita kepada Allah Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

Jadi seorang muslim yang akhlaqnya mulia bisa

Semoga bermanfaat.

By : admin