Elektik Pendidikan Dalam Elegi Covid
FKMSB Koorkam IAIN Madura - Di masa saya tidak ada teman-teman yang kenal FKMSB,
bahkan kawan-kawan FKMSB itu masih belum berani untuk menampakkan diri bahwa
saya itu adalah FKMSB, tidak ada. Yang dikenal kita itu ya alumni Banyuanyar
saja, masih belum dikenal bahwa kita ini mempunyai organisasi yang sudah
nasional, tapi bagaimana saya berusaha untuk menampakkan diri bahwa FKMSB itu
ada, yang dikenal dulu itu di IAIN Madura itu adalah IMABA (Ikatan Mahasiswa
Bata - Bata), jadi nggak ada yang kenal FKMSB, yang dikenal itu IMABA karena kalau
IMABA itu punya DPD, jadi setiap kampus itu ada Basecamp-nya yang dekat dengan
kampus, sehingga dikenal. Kalau FKMSB itu jarang yang mempunyai tempat yang
dekat dengan kampus semuanya yang dikenal itu cuman Basecamp.
Pada waktu itu saya juga punya kontrakan di perumahan itu
saya usahakan diisi semua itu adalah kader-kader FKMSB. Alhamdulillah mereka aktif
walaupun masih belum berani mengadakan kajian atas nama FKMSB, cuma mayoritas
yang menjadi perintis di kampus itu adalah kawan-kawan FKMSB, kita itu masih belum
berani masuk kampus karena waktu itu dulu ada aturan bahwa ekstra tidak boleh
masuk kampus, jadi saya mengadakan kajian itu di terminal Ceguk.
Jadi apa fungsi & esensi dari pengalaman ini saya mohon
& minta bahwa kajian seperti ini harus menjadi rutinitas untuk kalian
semua. Karena dengan seperti ini belajar kesederhanaan, kita belajar kunci
& pentingnya keilmuan & juga kita belajar bagaimana terus selalu
mengingat kepada Banyuanyar, karena kalian sebagai mahasiswa, jembatan untuk
mengingat kepada Banyuanyar & tempat atau wadah mengabdi kalian itu adalah
lewat FKMSB. Jadi inilah jadikan wadah jadikan jembatan supaya kita tetap
selalu ada interaksi ada hubungan dengan pondok pesantren kita tercinta,
bagaimana kita bisa menampakkan kepada dunia luar bahwa FKMSB itu harus eksis.
Dan dengan cara kalian itu bagaimana mengenalkan FKMSB dengan potensi yang
kalian miliki dengan semua yang kalian miliki intinya tetap menjaga nama baik &
berikan manfaat kepada dunia luar bahwa FKMSB itu tetap eksis.
Mari kita masuk pada tema malam
hari ini yaitu adalah “Elektik Pendidikan Dalam Elegi Covid,” sebenarnya saya bingung cara membahasnya itu saya
melihat dari temanya itu sangat menarik & sungguh begitu berkualitas ya,
bahasanya & rangkaian dari temanya itu sangat sulit untuk dijelaskan, cuma
saya berusaha untuk sekedar berbagi pengalaman, diskusi & sharing terhadap
kalian, saya itu lebih suka bagaimana itu diskusi & interaksi, jadi saya
itu tidak perlu banyak berwacana, tidak perlu banyak berbicara, saya lebih suka
dalam kajian itu adalah interaktif, jadi pembahasannya sedikit, tapi
tanya-jawabnya itu banyak sehingga saya dengan kalian ada hubungan secara
transfer knowledge (pengetahuan) & transfer ilmu. Jadi saya tidak
hanya mentransfer kalian nilai-nilai keilmuan (knowledge) tetapi saya
juga bisa mentransfer nilai-nilai afiliumi, dan juga saya bisa menerima dari
kalian karena dalam kajian sederhana seperti ini tidak ada yang monopoli, jadi
semuanya harus berinteraksi, harus saling membutuhkan dan saling memberikan
manfaat, saya juga bisa belajar dari kalian, kalian juga belajar dari saya
seperti itu.
Saya hanya memberikan gambaran sekilas, apa itu elektik
pendidikan ?. Elektik itu adalah diambil dari bahasa Inggris : Election
= pemilihan, tetapi dalam bahasa Yunani itu disebut Electis, dalam ilmu
filsafatnya itu disebut Elektisisme, Elektisisme itu merupakan proses teori
ilmu pengetahuan yang mana menggunakan teori yang sudah ada & memilih yang
terbaik, itu adalah elektis namanya. Tetapi dalam dunia pendidikan itu
beda lagi, kalau dalam dunia pendidikan itu bukan Elektik Pendidikan ya,
ini sekedar koreksi untuk kalian, tetapi yang benar adalah pendidikan elektik.
Jadi, kalau elektik pendidikan itu tidak ada ya, yang ada
itu adalah pendidikan elektik. Apa itu pendidikan elektik ?, pendidikan itu adalah
mendidik diambil dari suku katanya didik, untuk mengarahkan & membimbing,
itu adalah mendidik, tetapi kata bendanya itu adalah pendidikan. Pendidikan itu
adalah merupakan proses pembaharuan proses pendewasaan yang dilakukan oleh
seseorang pengajaran & pelatihan, itu adalah pendidikan.
Jadi, Elektik Pendidikan itu apa sebenarnya ?. Elektik
Pendidikan itu adalah metode yang dicari , proses pencarian dalam pendidikan,
jadi ada metode ada strategi yang dicari & dipilih di dalam dunia
pendidikan, jadi inti dari esensi bahasanya itu adalah pemilihan metode dalam
pendidikan. Jadi kalian sebagai mahasiswa pasti harus berpegang teguh pada tri
dharma perguruan tinggi baik yang mengambil jurusan pendidikan, yang bukan
jurusan pendidikan, tetap kita mengacunya pada pendidikan.
Jadi, tri dharma perguruan tinggi itu harus
tertanam dalam diri kalian, bagaimana nanti kalian itu bisa mentransfer knowledge
itu, jadi yang pertama dalam tri dharma itu adalah pendidikan,
jadi yang diutamakan itu adalah pendidikan, jadi apapun jurusan yang kalian
ambil, tetap yang paling utama itu adalah pendidikan, baik itu jurusan ekonomi,
hukum, terus akuntansi. Tetapi yang paling utama itu adalah pendidikan karena itulah
pentingnya pendidikan, ada transfer knowledge & transfer value yang
harus digunakan oleh kalian, ketika masuk pada tri dharma yang kedua
adalah penelitian, semuanya tetap mengacu pada pendidikan.
Kalian tidak mungkin bisa melakukan penelitian kalau kalian
tidak mempunyai modal pendidikan mengenal diri, jadi kalian sebelum masuk aktif
di dalam semua bidang yang ada di kampus, setiap wadah yang ada di kampus. Yang
paling utama adalah pendidikan, karena kalian berangkat mempunyai tujuan dari
rumah ke kampus adalah kuliah, kuliah itu adalah merupakan perguruan tinggi
yang mana di dalamnya isinya adalah pendidikan, jadi kalau kalian bolehlah kalian
aktif dalam semua wadah keorganisasian yang ada di kampus, tetapi yang lebih
utama itu adalah pendidikan.
Maksudnya apa ?, yang utama itu adalah akademis,
akademik. Kalian tidak akan bisa menjadi aktivis yang aktif tanpa mempunyai
modal akademis dalam diri kalian. Saya itu adalah orang yang selalu
berkoar-koar mengutamakan akademisi di kampus daripada aktivis, karena mengapa
?, karena modal untuk menjadi aktivis yang aktif itu dibekali dengan yang
namanya akademisi, sedangkan kalian bertujuan berangkat dari rumah pamit pada
orang tua bukan mau masuk organisasi, bukan mau jadi aktivis ini ndak, tetapi
kalian berangkat dari rumah pamit kepada orang tua untuk melanjutkan jenjang
perguruan tinggi, jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi, itu yang harus
kalian pahamkan. Jadi, kalian jangan bangga menjadi aktivis tetapi kalian tidak
mempunyai modal & bekal sebagai seorang mahasiswa yang akademis.
Yang ketiga itu adalah pengabdian,
pengabdian ini juga tidak bisa kalian implementasikan ke dunia luar, lingkungan
sekitar kalian tanpa mempunya yang namanya pendidikan, tanpa ada bekal yang
namanya pendidikan. Jadi, pendidikan elektik itu penting untuk kalian bagaimana
mencari, memfilter proses dalam elektik kalian, proses pencarian pembenaran di
dalam dunia pendidikan, apa yang saya transfer, apa yang bisa saya abdikan
dalam pengabdian kepada masyarakat itu, mencaru metode yang tepat bagaimana
kalian diterima sebagai mahasiswa, sekarang ini banyak kawan-kawan mahasiswa
yang tidak dianggap di lingkungan sekitar, ketika pulang ke rumah bingung mau
ngapain, betul nggak ? karena kalian nggak punya pendidikan elektik itu.
Tetapi, kalau kalian punya pendidikan elektik,
punya cara, punya proses, punya metode yang kalian pilih, bagaimana kalian
diterima di masyarakat. Maka, nilai pengabdian kalian itu tidak penting kalau
kalian nggak punya pendidikan elektik dalam diri kalian. Yang pertama
dasarnya yang harus kalian miliki ya berpendidikan. Yang kedua punya metode,
punya cara yang sudah kalian pilih, bagaimana mentransfer nilai-nilai keilmuan
itu kepada lingkungan sekitar, itu yang harus yang lebih utama.
Terus masuk pada yang terakhir itu adalah “Elegi Covid”
Kata “Elegi” ini ya sebetulnya bahasa sastra ya, cuma ya sering dikait-kaitkan
dengan bahasa sederhana. Jadi “Elegi” itu merupakan ucapan duka cita ya, yang
pada dasarnya, ya Covid ini memang kita harus berduka cita, harus kita
memikirkan ini, cuma duka cita itu jangan harus diretapi begitu kan ya, tetapi
bagaimana cara kita itu ya seperti ini menghadapi & mengatasi sesuai dengan
apa yang kalian yakini.
Jadi, apa kaitannya dalam dunia pendidikan ?, ya sekarang
ini Covid ini sedang sangat berdampak sekali pada semua sektor kehidupan
manusia, baik itu adalah dalam kepemerintahan, sektor ekonomi, sektor kesehatan
apalagi & pendidikan juga sama memiliki dampaknya, terus bagaimana elektik
pendidikan itu teori yang harus digunakan ataupun metode yang harus digunakan
dalam situasi seperti ini, dalam mengembangkan pendidikan itu sendiri, seperti
peraturan Mendikbud tahun kemarin 2020 bahwa setiap sektor pendidikan baik itu
tingkat TK sampai pada perguruan tinggi harus melalui metode daring, lach ini
memang sebuah cara yang memang tidak ada pilihan lain terkait seperti itu.
Yang pertama ya kita harus menghindar dengan seperti itu,
jadi sekarang ini terutama kalian sebagai mahasiswa, setiap kegiatan
kemahasiswaan kalian itu banyak dilakukan daring, baik itu seminar melalui
webinar itu dan lain sebagainya. Itu merupakan salah satu metode ataupun
tawaran pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah & kita harus menghormati
itu karena ini merupakan perhatian pemerintah terhadap kita untuk menghindari
penyakit yang pernah kita pikirkan & tidak tahu sampai kapan seperti ini.
Mulai dari anak-anak TK sampai perguruan tinggi sudah
mulai bosan dengan hal-hal yang seperti ini, kalian pasti rindu dengan suasana
kampus, karena terlalu lama merasakan hal yang seperti ini, terus apa dalam
sektor pendidikan ini memang sangat prihatin ya, karena sistem daring itu tidak
bisa memberikan dampak yang besar seperti apa halnya dalam situasi normal
karena mayoritas 40% di Indonesia, lembaga pendidikan itu tidak tersentuh oleh
jaringan internet ya, kalau Pulau Jawa itu masih mendingan karena mayoritas di
Pulau Jawa itu sudah tersentuh semua oleh jaringan internetnya.
Tetapi, kalau kita rasakan di pulau–pulau yang lain, di
daerah-daerah yang lain seperti di NTT, Papua, pulau-pulau terpencil lainnya,
bagaimana mereka melaksanakan daring seperti ini walaupun dalam lingkungan kita
kalau ke daerah desa, ya banyak yang nggak percaya hal-hal yang seperti ini, cuma
ya kita harus mematuhi aturan pemerintah seperti itu, sehingga dampaknya
terhadap pendidikan, terutama anak-anak yang masih sekolah TK, masih sekolah SD
begitu ya.
Mempunyai dampak yang besar sekali, karena mengapa ?, karena
pendidikan yang seperti ini, metode pendidikan yang seperti ini tidak seperti
yang manual, yang dirasakan oleh siswa itu hanya transfer knowledge saja,
tetapi value-nya nggak nyampek gitu kan ya. Beda dengan yang manual di
situasi normal, anak berangkat sekolah, nyampek di sekolah diajarkan sama guru,
nggak hanya cuma ilmu yang diajarkan pada murid tetapi ada transfer value-nya,
ada nilai-nilai yang ditanamkan dengan cara kalau lagi tidak serius belajar
dikasih sanksi, sanksinya yang mendidik, sanksinya yang membangun, dikasih
nasehat, dibimbing, itulah fungsi
Tidak ada komentar untuk "Elektik Pendidikan Dalam Elegi Covid"
Posting Komentar